Senin, 06 Februari 2012

Jujurlah,Un...

Pekanbaru – Ikrar Ujian Nasional (UN) Jujur dan Berprestasi serta Pendidikan Anti Korupsi menjadi tekad untuk membuka lembaran baru nilai kejujuran dalam dunia pendidikan. Pembacaan ikrar yang akan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia ini diawali di Pekanbaru, Riau. Ikrar diucapkan secara  bersama-sama oleh 300 siswa SD, SMP, SMA dan SMK, serta pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah/madrasah, dewan pendidikan, dan pejabat pengelola pendidikan se-provinsi Riau, di kantor Gubernur Riau, (4/2). Pembacaan ikrar ini disaksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, Gubernur Riau, Rusli Zainal, serta jajaran pejabat Kemdikbud dan pemerintah provinsi Riau.


“Kita ingin membuka lembaran baru. Kita ingin bertekad. Dan ini tidak bisa di kementerian sendiri. Harus mulai dr sekolah, orang tua, bupati, kepala dinas pendidikan. Jangan sampai ada instruksi yang memaksakan, atau menabrak berbagai aturan (dalam UN),” ujar Mendikbud M. Nuh.  Ia menuturkan, kelulusan tetap memiliki target. Tetapi dalam mencapai target tersebut, prosesnya harus sejalan dengan semangat kejujuran. Karena itu, kata Menteri Nuh, Kemdikbud ingin menggugah secara moral terlebih dahulu dalam proses trust-building di dunia pendidikan. “Sekarang yang digalakkan tekad dari para pesertanya”.
Menteri Nuh mengatakan, ikrar UN Jujur dan Berprestasi menggambarkan tekad bersama. “Seseorang kalau mau melakukan sesuatu, pasti berangkat dari niat. Kalau sudah bertekad, maka apapun harus kita lawan. Kita sekarang membangkitkan tekad, dan motivasi, komitmen kita. Curang itu sudah selesai. Nyontek juga. Bukan jamannya,” tegas Menteri Nuh.
Ia menuturkan, kredibilitas UN juga harus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk UN 2012 mendatang, Kemdikbud sudah menyiapkan percetakan dengan baik. “Paralel dengan itu, sistemnya juga kita perbaiki,” ucapnya. Ia berharap, UN 2012 bisa berjalan lebih baik dari UN sebelumnya. “Kalau ada isu tentang kebocoran, harus kita cek. Mana berkas bocornya? Karena itulah kenapa soal yang kita cetak ada kode-kodenya. Supaya tau persis.  Kalau ada isu bisa kita cek. Jadi bisa disampaikan ke masyarakat”.

Sumber: kemdiknas.go.id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar