Senin, 16 Juli 2012

Guru Sertifikasi Tolak Tes Ulang




KOTAMOBAGU-SULUT (bharatanews) : Rencana pemerintah melakukan tes ulang bagi guru bersertifikasi mendapat penolakan dari guru-guru di kotamobagu. Melalui Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kotamobagu, mereka meminta kebijakan itu ditinjau lagi.

"Kalau tes ulang menjadi tolok ukur bagi guru yang tidak lulus tidak akan lagi menerima tunjangan sertifikasi, kami rasa pemerintah terlalu cepat membuat sebuah keputusan. Kebijakan itu perlu dikaji lagi," kata Sande Makalalag SPd, salah satu guru sertifikasi.

Alasan Sande, yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Kotamobagu, perlu banyak kajian untuk meningkatkan mutu pendidikan guru. Apalagi, tujuan diberikannya sertifikasi sebagai penghargaan kepada guru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guru. 
Tidak hanya sebatas menolak rencana pemerintah itu. Sande setuju bila tes ulang sertifikasi mempunyai tujuan untuk melakukan pemetaan atas mutu pendidikan guru. Baginya, pemetaan itu dilakukan mengetahui kekurangan dan kelebihan mutu pendidikan, baik antara satu daerah dengan daerah lain maupun satu sekolah dengan sekolah lain.

"Kelemahan-kelemahan itu kemudian diperkuat dengan program penguatan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kalau tujuannya itu saya sangat setuju, sekaligus menjawab pertanyaan pemerintah terkait kualitas pendidikan yang berbeda meski guru-gurunya sudah bersertifikasi," tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Dra Deevy Rumondor, mengatakan, rencana tes ulang bagi guru-guru bersertifikasi dimaksudkan untuk mengasah kembali kemampuan guru sekaligus sebagai pertanggungjawaban manfaat nyata dari program sertifikasi.

"Jangan dilihat ini sebagai ancaman, tapi lihatlah ini sebagai tantangan agar guru selalu meningkatkan kemampuannya," kata Deevy.

Deevy juga mengatakan, tes ulang ini bisa menggugurkan guru menerima tunjangannya. Karena selama ini, banyak guru sertifikasi yang hanya mengejar target jam mengejar. Tidak terlihat perubahan sebelum dan sesudah sertifikasi. " Karena itu, mulai sekarang saya minta guru-guru berusaha untuk berubah. Artinya terus mengasah kemampuan untuk meningkatkan profesionalitas sebagai tenaga pendidik," pungkas Deevy.(MP/mrib)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar